Rumus paling sederhana dalam dunia pengolahan emas dan perak adalah 1 + 1 = 100 dan 100 + 100 = 1

Kamis, 03 November 2016

Cara Mengolah Emas Metode Asam Klorida

Nah... Pada pembahasan subuh ini saya coba beberkan mengolah emas dengan metode Asam Klorida (HCL) pada beberapa jenis komponen elektro yang mengandung emas. Sebelum memulai praktek kenali dulu jenis² komponen yang cocok untuk metode ini, metode asam klorida ini sangat cocok untuk emas komponen yang terlihat oleh kasat mata seperti kaki² prosesor,slot vga, edo/ram/memory dll. 


Untuk jenis² komponen diatas tadi saya sangat menganjurkan metode ini.
Beberapa bahan dan alat yang kita butuhkan ;
- Slot vga,memory,kaki² prosesor dll
- Bejana yang terbuat dari plastik
- Air (O2) "air aquadess"
- Asam Klorida (HCL)
- Asam Nitrit (HNO3)
- Hidrogen Peroxide (H2O2) alternative ke-2 pakai gelembung udara (biasa digunakan untuk aquarium)

Berikut cara mengolahnya ;
- Buat saluran gelembung udara dengan selang yang melingkar dibawah bagian dalam bejana untuk dialiri gelembung.
- Masukan semua komponen yang mengandung emas kedalam 1 wadah besar yang telah dimodifikasi oleh kalian lebih besar lebih bagus :)
- Kemudian buat ramuan cairan perontok emasnya dengan mencampur air, HCL dengan perbandingan 1 : 1 (jika air yang dibutuhkan 4ltr maka gunakan HCL sebanyak 4ltr) setelah itu tuangkan cairan tsbut kedalam bejana yang sudah terisi komponen.
- Hidupkan blower udara dan diamkan 1 malam agar maksimal.
- Setelah semalaman direndam air akan terlihat kebiruan dan ada pengendapan, nah kalian saring endapan tsb.
- Jika sudah mendapatkan endapan tsb bisa langsung dimasukan kedalam air raja (AR) baca: cara membuat air raja.
- Saring sampah komponennya dan kita ambil airnya, hati² jangan sampai tumpah karena emas² tsb sdah menjadi air.
- Setelah disaring masukan urea untuk penetralan asam biarkan terus bereaksi sampai benar² tidak terjadi membuih karena klau tidak pengendapan emas tidak akan pernah terjadi.
- Setelah itu buat cairan SMB dengan memasak air sampai mendidih dan masukan 200gr SMB (Sodium Metabisulfat) dan masukan kedalam cairan asam yang sudah netral tadi akan terjadi perubahan warna kehitaman jangan takut... :) karena warna hitam tsbut adalah penampakan gold dust,
tinggal diamkan kembali 1 malam akan terlihat endapan emas berwarna coklat ambil dan lebur emas tsbut.
Selamat mencoba dan berusaha semoga bermanfaat dan jangan lupa bersedekah.

Cara Mengolah Emas Metode Raksa (Hg)

Bila anda memiliki barang rongsokan berupa perangkat-perangkat seperti komputer,printer atau apa saja yang berlapis emas maka anda dapat mengambil emas nya melalui cara sederhana.
Bahan yang dibutuhkan ;

1. Sediakan acid Nitric 68% (bisa dibeli ditoko kimia)
2. Sediakan mercuri atau air raksa.
3. Kain parasut atau kain payung hujan.

Cara kerja ;
- Masukkan bahan-bahan berlapis emas kedalam satu wadah plastik (jangan wadah logam)kemudian tuang acit nitric hingga semua bahan tersebut ter rendam. Biarkan ber reaksi,asapnya merah harus jauh dari pemukiman. 
- Setelah reaksi selesai,perhatikan apakah bahan-bahan tersebut masih atau telah habis bereaksi ? Jika belum,tambahi acit nitric agar kembali ber reaksi. Air acit nitric yang bening akan berubah menjadi warna hijau. 
Semua logam dasar yang berlapis emas akan larut dalam acit nitric kecuali emas.
- Kemudian saring larutan tersebut dengan kain biasa,maka serbuk-serbuk emas akan tersangkut di kain saringan. 
- Kemudian letakkan saringan tersebut pada satu wadah(sejenis baskom) lalu tuangkan air raksa ke atas saringan tersebut,kemudian di gerak-gerakkan hingga semua serbuk emas tersebut di telan oleh air raksa. 
- Selanjutnya air raksa di tuang ke saringan kain parasut atau kain payung,kemudian di peras hingga air raksa keluar melalui pori-pori kain parasut. Dan serbuk emas akan sangkut di kain parasut berwarna putih. 
- Kemudian gumpalan yang berwarna putih tersebut di bakar dengan api dalam wadah tanah liat, pada saat peleburan taburkan borak kedalam mangkok kowi.
- Setelah serbuk tersebut melebur dan berbentuk bulat,jepit pakai pinset dan celup ke dalam air maka anda akan mendapat emas yang telah berwarna kuning emas 24 karat dan siap jual.
Demikianlah proses pengambilan emas dengan cara metode Air Raksa (Hg) semoga bermanfaat dan jangan lupa bersedekah biar barokah.

Emas Dari Sampah Elektronik

Sampah elektronik bukanlah sekedar sampah. Disamping berbahaya, ternyata kita bisa mendulang emas dari sampah elektronik jika pintar mengolahnya. Emas sering kali digunakan untuk melapisi bagian-bagian tertentu dari komponen elektronika seperti prosesor, harddisk, ram, motherboard, atau mainboard, PCBhandphone, PCB komputer, IntegratedCircuit (IC), kartu cip handphone, dan sebagainya.
Komponen-komponen tersebut harus dilapisi emas karena hanya emaslah yang mampu menghantarkan arus listrik nyaris tanpa hambatan atau disebut juga zero resistensi. Oleh karena itu, banyak juga orang-orang yang berusaha "mendulang" emas dari sampah-sampah elektonik yang ada. Salah satunya Adi Kristyo Permadi. Dia bahkan mengajarkan kepada banyak orang tentang bagaimana cara pengambilan emas dan perak dari sampah elektronik hingga proses pemurniannya melalui e-book yang dibuatnya.
Menurut dia, kita harus memanfaatkan sampah atau limbah di sekitar kita, termasuk limbah elektronik atau electronic waste (e-waste), sebagai peluang bisnis maupun usaha. "Di dalam limbah elektronik banyak sekali terdapat logam yang mempunyai nilai ekonomis, selain ada kandungan emasnya, kandungan perak dan tembaga juga bisa didapatkan.
Kalau e-waste di Indonesia saya rasa mempunyai potensi yang bagus seiring dengan perkembangan zaman yang saat ini banyak sekali produk-produk elektronik yang berganti-ganti, dan masyarakat kita pun cenderung gonta-ganti peralatan elektronik apabila ada produk yang baru," ungkapnya kepada "PR", Senin (8/4).
Ia pun pernah mendapat informasi dari seseorang di luar pulau Jawa, kalau e-waste di daerah mereka malah dikirim ke luar negeri dengan harga yang sangat murah. "Bahkan banyak sekali yang bilang ke kami kalau limbah e-waste di daerah luar Jawa itu sangat banyak dan tidak ada yang mengelola," tuturnya menambahkan. Adi menyayangkan e-waste yang disia-siakan tersebut. Padahal dari e-waste kita bisa mendulang emas yang sangat banyak.
Jangankan barang elektronik besar, dari kartu telefon seluler atau kartu SIM yang sudah tak terpakai pun, kita bisa mendulang emas, karena kartu SIM tersebut juga mengandung logam emas. "Memang banyak yang tidak tahu kalau kartu telefon seluler yang kita gunakan sehari-hari mengandung emas. Percaya atau tidak, saat ini sebuah perusahaan di Singapura sudah mulai menjadi anggota laskar mandiri, julukan keren untuk pemulung, untuk mengambil telefon seluler tua dan kartu SIM dalam handphone yang biasanya dibuang begitu saja," ujarnya menjelaskan.
Dari jutaan kartu SIM dan ribuan telefon seluler yang dikumpulkan, menurut Adi, mereka bisa mendulang kiloan emas murni dan puluhan bahkan ratusan kilogram tembaga, perak, timah, dan beberapa logam lainnya "Anda pengguna telefon seluler yang suka gonta-ganti kartu SIM untuk mencari tarif yang murah, lalu begitu pulsa habis membuang kartu itu begitu saja? Coba pikir-pikir lagi, di dalam kartu itu ternyata ada emasnya.
Telefon seluler bekas yang karena sudah tua dan tidak laku dijual pun mengandung emas, tembaga, dan perak," ungkap Adi lagi. Jika berhasil mengumpulkan 1 juta kartu SIM bekas, menurut dia, maka bisa didapatkan 1 kg emas mumi. "Yokohama Metal Co Ltd., perusahaan pemulung di Jepang, temyata mampu menemukan fakta bahwa kartu SIM dan telefon seluler bekas merupakan tambang emas yang benar-benar hebat.
Jika dari satu ton material yang diambil di penambangan emas konvensional hanya didapat 5 gram emas, maka dari satu ton telefon seluler bekas yang dilebur bisa dapat 30 kali lipat atau 150 gram emas," ujar Adi. Ia pun mengatakan bahwa Indonesia memiliki beberapa operator telekomunikasi besar yang memasok jutaan kartu SIM baru setiap bulan. Itu pun membuka peluang lebih besar untuk mendulang emas dari kartu SIM.
"Kita mulai dari Telkomsel. Tahun ini pelanggannya sudah mencapai 52 juta. Dengan rata-rata pertumbuhan pelanggan 30 persen per tahun, Telkomsel membutuhkan 200 hingga 300 persen kartu SIM dari jumlah pelanggan aktualnya. Untuk mendapat pertumbuhan pelanggan 1,5 juta per bulan, Telkomsel harus menjual 12. juta kartu perdana. Ini berarti, dari Telkomsel saja, ada 10,5 juta kartu SINI yang dibuang begitu saja kalau pulsanya habis. Belum operator lainnya," tutur Adi. Jika total satu bulan bisa terkumpul 25 juta "kartu mati" dari semua operator dengan berat masing-masing kartu 2 gram, maka akan didapat 50 ton "kartu mati".
Jika itu semua berhasil dikumpulkan, maka akan didapat sekitar 25 kilogram emas dan loo kg tembaga per bulan. Lalu untuk telefon seluler, dengan meleburkan 10.000 telefon seluler bekas dengan berat 1 ton (jika diasumsikan rata-rata per unit beratnya 100 gram), maka akan didapat iso gram emas, 3 kg perak„ dan loo kg tembaga. "Jika mengikuti harga emas dunia yang Rp 300.000 per gram, maka dari kartu SIM dan RUIM bekas saja bisa didulang sedikitnya Rp 7,5 miliar per bulan," ungkap Adi. la dan kawan-kawan sendiri sudah melakukan pengolahan emas, perak, dan tembaga dari e-waste selama kurang lebih tujuh tahun.
"Tapi tentu saja sudah banyak yang melakukannya sebelum kami. Untuk omzet, kami mungkin masih sedikit. Antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per bulan, masih kalah dengan rekan-rekan kami yang lainnya yang sudah lebih dari Rp 50 juta per bulan dari pengolahan e-waste tersebut, dia pun sudah pemain lama pada skala rumahan," ucap Adi menambahkan. Dalam sistem pengolahan emas, proses pemumian logam sangatlah penting dilakukan. Logam emas yang masih tercampur dengan logam lainnya, baik perak maupun tembaga, dipisahkan melalui sistem culdm sehingga dihasilkan kandungan kemurnian logam yang iinggi atau logam emas kadar 99,99 persen.
Adi menjelaskan, pemurnian emas dengan cara cukim merupakan upaya pemurnian logam emas dari logam lainnya yang dilakukan dengan sangat sederhana, yakni dengan hanya menggunakan kimia asam nitrat (HNO3), dan cukup menggunakan alat yang sederhana berupa panci stainlees steel ataupun gelas phirex sebagai wadahnya. "Untuk semua pengolahan logam memang berbahaya, karena berhubungan dengan bahan kimia. Namun, kita juga mesti mempunyai pengaman bagi diri kita dan lingkungan. Dalam pemrosesan kita juga harus menggunakan pelindung, seperti masker, dan sarung tangan. Biasanya limbah yang kita olah, kita masuldwn kedalam bakplastik yang tertutup, sehingga asap yang berbahaya tersebut tidak keluar ke mana-mana ketika cairan kimia dimasukkan.
Untuk limbah cairan dari pengolahan tadi juga kami gunakan ulang, jadi tidak terbuang," ucap Adi. Cara pengolahan untuk semua e-waste hampir sama. Hanya pengolahan kartu. SIM lebih mudah dan cepat, dari pada limbah elektonik lainnya, karena kartu SINI tidak memaild komponen-komponen lain. "Berbeda dengan limbah elektronik semacam telefon seluler atau komputer. Di dalam limbah tersebut banyak sekali komponen-komponen elektroniknya, yang mesti kita pilah-pilah dahulu untuk memaksimalkan hasil," tuturnya menandaskan. (Feby Syarifah)*"
sumber: Harian Pikiran Rakyat, 11 April 2013